Halaman

Glitter Text

Selasa, 08 November 2011

LAHIRNYA NEGARA-NEGARA FASIS


  1. LAHIRNYA NEGARA-NEGARA FASIS
Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda dengan situasi menjelang PD I. Suasana diliputi ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama negara-negara yang kalah perang. Mereka dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada umumnya negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu
mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
A.  FASISME DI JERMAN
Dalam PD I Jerman mengalami kekalahan dan penderitaan yang hebat. Namun, di bawah kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai bangkit. Melalui Partai Nazi, Adolf Hittler membangun Jerman kembali. Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu paham yang menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme yaitu paham yang melaksanakan prinsip bahwa semua diatas oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan.
Beberapa tindakan yang dilakukan Hittler untuk mewujudkan kejayaan Jerman.
  1. Menolak isi Perjanjian Versailes.
  2. Membangun angkatan perang yang kuat.
  3. Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
  4. Membangun hubungan kerja sama politik dan militer dengan Jepang dan Italia (Poros Roberto).
  5. Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman mulai berani melakukan politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan politik Lebensraum (ruang untuk hidup) yaitu gagasan perluasan wilayah melalui perang. Misalnya dengan menduduki Austria dan Cekoslovakia.
B . FASISME DI ITALIA
Italia adalah salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia I. Meskipun menang, Italia merasa kecewa sebab tuntutannya dalam Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Karena kekecewaannya tersebut, Italia mulai bangkit di bawah pimpinan Benito Mussolini . Italia berkembang menjadi negara fasis.
Usaha-usaha Benito Mussolini untuk mengembangkan fasisme di Italia.
  1. Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan seluruh bangsa Italia.
  2. Memperkuat angkatan perang.
  3. Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau Laut Kita.
  4. Menduduki Ethiopia dan Albania.
C . FASISME DI JEPANG
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan dari Restorasi Meiji. Berkat Restorasi Meiji, Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat. Majunya industri tersebut membawa Jepang menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu.
Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo.
Untuk memperkuat kedudukannya sebagai negara fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal berikut.
  1. Mengagungkan semangat bushido.
  2. Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti militer.
  3. Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
  4. Memodernisasi angkatan perang.
  5. Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
a. Sebab Umum
  1. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia.
  2. Pertentangan antara paham liberalisme (demokrasi) dan totaliterisme (fasisi, komunisme). Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
  3. Persekutuan mencari kawan (aliansi militer/persekutuan). Semangat untuk balas dendam (revanche idea) karena kekalahan dlm PD I. (Jerman terhadap Perancis, karena Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailles)
  4. Perlombaan senjata antarnegara.
  5. Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan daerah jajahan.
b . Sebab Khusus (casus bally)
Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Penyebab khusus terjadinya PD II.
  1. Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour tgl 7 Des 1941.
  2. Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang dilakukan Jerman atas Polandia tgl 1 Sept 1939. Alasan penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 Sept 1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam perkembangannya melibatkan banyak negara.
3. Jalannya Perang
Negara-negara yang terlibat dlm PD II juga tidak jauh berbeda dengan PD I. PD II dapat dikatakan merupakan ajang balas dendam bagi negara-negara yang kalah dalam PD I. Negara-negara yang terlibat terbagi dalam blok Sentral dan blok Sekutu.
Negara-negara yang terlibat dalam PD II.
  1. Blok Sentral yaitu Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania, dan Finlandia.
  2. Blok Sekutu yaitu Inggris, Perancis, Rusia, RRC, AS, Australia, dan Polandia.
Secara umum PD II dibagi dalam 3 tahapan:
  1. Tahapan pertama, blok Sentral melakukan ofensif dengan taktik serangan kilat.
  2. Tahapan kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat Defensif sedangkan blok Sekutu lebih banyak melakukan serangan.
  3. Tahapan ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan.
  4. Pada awalnya Amerika Serikat bersikap netral. Akan tetapi setelah terjadi peristiwa Pearl Harbour tgl 7 Des. 1941, AS menyatakan perang kepada Jepang. Sekutu membentuk komando gabungan yang dipimpin Jenderal Dwight Eisenhower. Pada tgl 6 Juni 1944 terjadi pertempuran antara Sekutu dan Jerman di Normandia. Jerman dapat dipukul mundur.
  5. Sementara itu, wilayah Asia Pasifik membentuk pertempuran sendiri. Jepang berhasil menguasai Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Birma. Bahkan pada tanggal 27 Februari 1942 pertahanan Sukutu di Jawa dapat direbut Jepang. Peta kekuatan mengalami perubahan setelah terjadi pertempuran di Laut Karang. Pasukan Sekutu yang dipimpin Jenderal Douglas Mac Arthur dengan Laksamana Chester W. Nimit menyerbu Jepang sampai Pulau Okinawa.
  6. 4. Akhir Perang
  7. Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap Australia terhenti dalam pertempuran di Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon) dan bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur.
  8. Pada bulan Februari 1944 pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall, dan Saipan di Kepulauan Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945 di Teluk Tokyo.
Blok Sentral pada khirnya harus menyerah kepada Sekutu pada bulan Mei 1945.
Beberapa faktor penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap Sekutu.
  1. Blok Sentral tidak ditunjang oleh sumbersumber kekayaan alam yang mencukupi kebutuhan perang.
  2. Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih banyak.  Masuknya Rusia ke dalam blok Sekutu memperkuat blok tersebut.
  3. Sekutu memiliki daerah jajahan yang dapat menunjang kebutuhan perang.
  4. Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan daripada Blok Sentral.
Setelah Perang Dunia II berakhir maka diadakanlah perjanjian-perjanjian perdamaian antara pihak pemenang dan yang kalah. Perjanjian–perjanjian itu antara lain Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) dan Perjanjian San Fransisco (8 September 1951).
  1. Bidang Politik
  1. Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara superpower.
  2. Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman perannya dalam percaturan politik dunia memudar.
  3. Terjadinya Perang Dingin karena persaingan dan perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. AS berideologi liberalisme dan Uni Soviet berideologi komunisme.
  4. Akibat Perang Dingin, beberapa negara terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.
  5. Terbentuknya persekutuan militer/pakta pertahanan, misalnya NATO, dan Pakta Warsawa.
b. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi terjadi depresi yang sangat luas. Pengangguran terjadi di mana-mana. Negara yang kalah perang kekurangan modal untuk membangun kembali
negaranya. Amerika Serikat menawarkan berbagai bantuan program pembangunan (penanaman modal dan pinjaman modal).
Berbagai bentuk bantuan ekonomi dari Amerika Serikat.
  1. Truman Doctrine yang diarahkan untuk membantu Turki dan Yunani.
  2. Marshal Plan diprogramkan untuk membangun kembali Eropa.
  3. Point Four Truman diarahkan untuk bantuan bagi negara-negara yang masih terbelakang, terutama di Asia.
  4. Colombo Plan yang disponsori Inggris ingin membentuk kerja sama ekonomi dan kebudayaan.
c. Bidang Sosial dan Kerohanian
  1. PD II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerugian harta benda, dan nyawa sangat besar. Banyak anak kehilangan orang tua dan orang cacat korban perang.
  2. Dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 24 Oktober 1945. PBB membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration).
Tugas UNRRA di antaranya:
a. Memberi makan kepada orang-orang yang terlantar.
b. Mendirikan rumah sakit.
c. Mengurus pengungsi dan menyatukan dgn keluarganya.
d. Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
6. PENGARUH PERANG DUNIA II BAGI INDONESIA
Terjadinya PD II tidak  secara lagsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda, maka posisi Belanda di Indonesia diambil alih oleh Jepang.
Berbagai kebijakan Jepang di Indonesia ditujukan untuk memperkuat pendudukan kekuatan militer.
Perang Dunia II juga berpengaruh bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power”.
Kondisi yang demikian dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.
7. LATAR BELAKANG PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Alasan Jepang menduduki  menyerang dan menguasai Asia Tenggara:
  1. Asia Tenggara dapat dijadikan pendukung logistik perang.
  2. Wil. Asia Tenggara memiliki SDA yg melimpah sbg penyedia bahan mentah bagi industri Jepang.
  3. Wil. Asia Tenggara dijadikan sbg daerah pemasaran hasil industri  Jepang
  4. Untuk menghadapi serangan Jepang di Asia Tenggara, Sekutu membentuk komando ABDACOM (American, British, Dutch, Australian Command)
Tujuan  Jepang menduduki Indonesia:
  1. Indonesia dijadikan sbg basis pertahanan terdepan di Pasifik
  2. Indonesia dijadikan sbg tempat memperoleh sumber bahan mentah bagi  industri Jepang.
  3. Eksploitasi besar-besaran SDA dan SDM untuk kepentingan perang.
PEMBAGIAN WIL. PENGUASAAN JEPANG DI INDONESIA
Pada masa pendudukan Jepang, Indonesia dibagi menjadi tiga wil pemerintahan militer:
a)    Wil militer I : Seluruh Sumatera  oleh angkatan darat (Balatentara XXV) yang berpusat di Bukittinggi.
b)   Wil militer II : Jawa dan Madura oleh angkatan darat  (Balatentara XVI) yang berpusat di Jakarta.
c)    Wil militer III : Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa Tenggara oleh angkatan laut (Armeda III) yang berpusat di Makasar

1 komentar: