Halaman

Glitter Text

Kamis, 10 November 2011

SEJARAH SUMPAH PEMUDA



Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air,  satu bangsa, dan satu bahasa juga merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya Bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi inilah yang kemudian mendorong para pemuda saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
 
Kongres Pemuda I berlangsung di Jakarta, 30 April-2 Mei 1926. Di kongres itu, mereka membicarakan pentingnya persatuan bangsa bagi perjuangan menuju kemerdekaan. Tokoh-tokoh yang terlibat dan susunan kepanitiaannya, antara lain :
Ketua              : M. Tabrani ( Jong Java )
Wakil ketua     : Sunarto ( Jong Java )
Sekretaris        : Jamalludin Adinegoro ( Jong Sumatrenanen Bond )
Bendahara       : Suwarso ( Jong Java )
Ternyata Kongres Pemuda I tidak menimbulkan kepuasan di kalangan pemuda sendiri. Ini timbul karena Kongres Pemuda I tidak dapat menghasilkan keputusan yang berarti bagi perkembangan pergerakan di Tanah air. Kegagalan Kongres Pemuda I menimbulkan keinginan pada tokoh pemuda, khususnya PPPI untuk melaksanakan Kongres Pemuda II.
 
Kongres Pemuda II berlangsung tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II dilaksanakan 3 sesi di tiga tempat berbeda oleh Organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia(PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan, yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes(Jong Sulawesi), Jong Sumateranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda Tiong Hoa seperti Kwee Thiam Hong , John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Rapat Hari Pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongelingen Bond (KJB), Jakarta. Topik yang dibahas adalah masalah persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu tokohnya adalah MR.Moh.Yamin. Hari kedua dilaksanakan di Gedung Oost Java Bioscoop, di jalan Medan Merdeka Utara. Topik yang dibahas masalah Pendidikan.Keempat pembicara yang akan membahas masalah Pendidikan adalah Poernomowoelan, S.Mangoensarkono, Djokosarwono, dan Ki Hajar Dewantara. Pada Malam harinya, kongres Pemuda II pindah ke Gedung Indonesische Clubhuis jl. Kramat,106. Pada rapat ini jumlah peserta kurang dari 750 orang.
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari kerapatan Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Mr.Moh.Yamin disebuah kertas pada saat mendengarkan pidato dari Mr Sunario pada hari terakhir kongres. Inti dari isi Sumpah Pemuda, adalah :
Pertama     : Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Air Indonesia
Kedua        : Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia
Ketiga       : Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia
            Dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R.Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak, surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya. Pada saat itu juga, bendera Merah Putih ditetapkan sebagai bendera Kebangsaan Indonesia.
            Dengan Sumpah Pemuda perjuangan rakyat Indonesia tidak bersifat kedaerahan lagi, tetapi sudah menjadi kesatuan yang kuat.Semua kekuatan bersatu untuk melawan para penjajah , sehingga dalam waktu singkat bangsa Indonesia berhasil mengusir penjajah. Sumpah pemuda dipelukan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, memiliki rasa kebangsaan, dan rasa satu bahasa yang sama. Nilai-nilai yang harus kita lakukan terkandung dalam Sumpah Pemuda, antara lain :
a.       1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan
b.      2. Menghargai dan menghormati perbedaan yang ada
c.       3. Cinta tanah air
d.      4. Menanamkan semangat kekeluargaan.
Nilai-nilai Sumpah Pemuda dan perjuangan para pemuda perlu kita teladani. Oleh karena itu, kita harus menghindari permusuhan dan juga bisa menciptakan rasa persatuan dalam berbagai kegiatan agar negara kita utuh, damai, dan tentram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar